Ternyata Penemu Angka yang Kita Pakai Saat Ini adalah Ilmuwan Muslim
Teknologi dan informasi yang berkembang pesat saat ini merupakan kontribusi dari penemuan ilmuwan-ilmuwan terdahulu. Dari hasil penemuan tersebut kemudian dikembangkan dan dimodifikasi sedemikian rupa sehingga menghasilkan sebuah hasil karya cipta yang mengagumkan.
Saat ini perkembangan informasi dan teknologi sangat pesat. Hampir semua bidang memanfaatkan layanan ini. Namun tidak banyak yang tahu, ternyata teknologi dan informasi yang berkembang saat ini merupakan kontribusi dari Ilmuwan Muslim terdahulu.
Image dan pandangan yang beredar di masyarakat, teknologi dan informasi seakan-akan diklaim 100% berasal dari Barat dan umat Islam tidak memiliki kontribusi sama sekali. Ternyata hal tersebut tidaklah benar.
Tahukah anda bahwa angka yang biasa kita pakai saat ini merupakan penemuan Ahli Matematika Muslim? Ya, penemu angka yang biasa kita pakai saat ini bernama Muhammad Ibn Musa al-Khawarizmi. Tanpa ditemukan model angka ini sangat mustahil perkembangan teknologi akan seperti saat ini. Tak akan ada penemuan komputer, facebook, twitter dan lain-lainnya.
Al-Khwarizmi merupakan ahli dalam bidang matematika, astronomi, astrologi, dan geografi yang berasal dari Persia. Lahir sekitar tahun 780 di Khwārizm (sekarang Khiva, Uzbekistan) dan wafat sekitar tahun 850 di Baghdad. Hampir sepanjang hidupnya, ia bekerja sebagai dosen di Sekolah Kehormatan di Baghdad
Inilah nomor-nomor yang diciptakan oleh Ilmuwan Besar Islam Al Khawarizmi yang menggunakan sistem sesuai banyaknya sudut. Adapun nomor-nomor yang digunakan oleh orang arab sendiri sekarang, dan yang di dalam Al-Qur’an adalah nomor India (Hindy Number) bukan nomor Arab (Islam).
Mau bukti? silahkan buka program microsoft word Anda dan ikuti langkah-langkahnya:
1. Buka Menu "Option"
2. Masuk ke “Advanced” kemudian “Numeral” dan pilih Arabic Number atau Hindy Number
3. Lalu ketiklah keypad angka pada program ms.word komputer Anda, hasilnya sebagai berikut:
![]() |
Angka India |
![]() |
Angka Arab |
Angka 1 memiliki satu sudut, sedangkan 4 memiliki empat sudut, 0 tidak ada sudut. dan sebagainya.
Al-Khwarizmi memiliki pendekatan sistematis untuk memecahkan persamaan linear dan kuadrat yang kemudian dikenal dengan Aljabar dan Algoritma.
Buku pertamanya, al-Jabar, adalah buku pertama yang membahas solusi sistematik dari linear dan notasi kuadrat. Sehingga ia disebut sebagai Bapak Aljabar.
Al-Khwārizmī juga berperan penting dalam memperkenalkan angka Arab melalui karya Kitāb al-Jam’a wa-l-tafrīq bi-ḥisāb al-Hind yang kelak diadopsi sebagai angka standar yang dipakai di berbagai bahasa serta kemudian diperkenalkan sebagai Sistem Penomoran Posisi Desimal di dunia Barat pada abad ke 12.
Ia merevisi dan menyesuaikan Geografi Ptolemeus sebaik mengerjakan tulisan-tulisan tentang astronomi dan astrologi. Kontribusinya tak hanya berdampak besar pada matematika, tapi juga dalam kebahasaan. Kata "aljabar" berasal dari kata al-Jabr, satu dari dua operasi dalam matematika untuk menyelesaikan notasi kuadrat, yang tercantum dalam bukunya.
Kata algorisme dan algoritma diambil dari kata algorismi, Latinisasi dari namanya. Namanya juga di serap dalam bahasa Spanyol, guarismo, dan dalam bahasa Portugis, algarismo bermakna digit.
Diolah dari berbagai sumber