Inilah Pesan Terakhir Steve Job Pendiri Apple Sebelum Meninggal
Steve Jobs adalah seorang tokoh bisnis dan pendiri Apple, Perusahaan IT terinovatif di dunia. Steve Jobs atau Steven Paul terlahir dengan nama Abdul Latief Jandali. Ia lahir dari ayah berkebangsaan Suriah yang bernama Abdulfattah Jandali dan ibunya Joanne Simpson berkebangsaan Amerika Serikat. Steven Jobs kemudian diadopsi oleh Paul dan Clara sepasang suami istri dari California yang kemudian mengganti nama Abdul Latief Jandali menjadi Steven Paul yang kemudian terkenal dengan nama beken Steve Jobs.
Pada tahun 2011, Steve Jobs meninggal dunia dalam usia 56 tahun, tujuh tahun setelah didiagnosa menderita kanker pankreas. Pada waktu kematiannya, ia dikenal luas sebagai seorang visioner, perintis dan genius dalam bidang bisnis, inovasi dan deain produk. Namun sebelum dia meninggal ada pesan penting yang dia sampaikan. Berikut kata-kata terakhir dari Steve Jobs (iphincow.com) sebelum meninggal dunia.
Dalam dunia bisnis, aku adalah simbol dari kesuksesan. Seakan-akan harta dan diriku tak terpisahkan, karena selain kerja, hobiku tak banyak.
Saat ini aku berbaring di rumah sakit, merenungi jalan kehidupanku, kekayaan, nama, dan kedudukan, semua itu tidak ada artinya lagi.
Malam yang hening, cahaya dan suara mesin yang ada di sekitar ranjangku, bagaikan nafasnya maut kematian yang mendekat pada diriku.
Sekarang aku mengerti, seseorang asal memilki harta secukupnya untuk digunakan dirinya saja itu sudah cukup. Mengejar kekayaan tanpa batas itu bagaikan monster yang mengerikan.
Tuhan memberi kita organ-organ perasa, agar kita bisa merasakan cinta kasih yang terpendam dalam hati kita yang paling dalam. Tapi bukan kegembiraan yang datangdari kehidupan yang mewah, itu hanya ilusi saja.
Harta kekayan yang aku peroleh selama aku hidup, tak mungkin bisa aku bawa pergi. Yang bisa aku bawa adalah kasih yang murni yang selama ini terpendam dalam hatiku. hanya cinta kasihlah yang bisa memberiku kekuatan dan terang.
Kita berjalan di jalan ke3hidupan ini. Dengan jalannya waktu, suatu saat akan sampai tujuan. bagaikan panggung pentaspun, tirai panggung akan tertutup, pentas telah berakhir.
Yang patut kita hargai dan sayangi adalah hubungan kasih antar keluarga, cinta akan suami-istri dan juga kasih persahabatan antar-teman.